Do you mask? Do your Mask!

Since the original PPEfattoincasa: Upcycle and Stay Safe! article, the discussion on the need and merits of wearing face masks really took off. After trying to capture some remarks as updates in the…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Mengapa Masyarakat Indonesia Susah Sekali untuk Tertib?

Tak pernah luput kegiatan mengantri dari kehidupan kita dalam keseharian. Dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun bahkan dalam sebuah kegentingan atau bencana setiap orang kadang harus mengantri dan terpaksa mengantri bahkan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Begitu pentingnya arti mengantri dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengantri kehidupan terasa lebih asrih dan lebih damai, tapi itu mungkin cuma ungkapan yang idealis mengingat banyak sekali kendala dan realitas yang menunjukkan bahwa frasa “budaya mengantri” merupakan sebuah maha karya yang diciptakan oleh kaum akademik dan hanya menjadi sebuah maha karya belaka tanpa ada pencapaian dan pembuktian.

Budaya mengantri mempunyai arti yang sangat baik bahkan sangat sempurna. Begitu banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan ketika kita mulai mempraktikkan budaya mengantri dalam kehidupan sehari hari. Menjaga hak orang lain, serta menjaga diri sendiri dari memakan hak orang lain. Tapi seperti yang saya katakana tadi, hanya menjadi sebuah ungkapan yang idealis kalau pada kenyataannya budaya mengantri hanya menjadi sebuah perbendaharaan kata pada setiap individu yang ada di negeri ini.

Ketika individu mulai mengantri untuk mendapatkan suatu yang diinginkan terutama hal itu merupakan sesuatu yang langka, maka individu tersebut akan terdorong untuk mendapatkan barang tersebut dengan cara apapun apalagi barang tersebut termasuk barang yang nantinya menjadi penentu kehidupannya kelak. Hal tersebut memang sangat wajar, apalagi dalam keadaan terjepit. Tapi berbeda halnya ketika hal tersebut kemudian dipraktikkan berulang kali, individu tersebut akan merasa bahwa sesungguhnya mendapatkan sesuatu dengan cepat merupakan suatu yang mudah, padahal dia tidak melihat bahwasanya mungkin ada orang lain yang mempunyai kepentingan yang lebih dari individu tersebut.

Kebiasaan ini yang nantinya menjadi sebuah sifat buruk berkenaan dengan budaya mengantri. Walaupun banyak orang yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap orang yang menerobos antrian, tapi kalau seandainya dia — orang dengan toleransi yang tinggi — melihat banyak orang berkali-kali menerobos antrian dengan mudah maka hal itu akan membuat orang dengan toleransi tinggi ini merasa iri terhadap apa yang dilakukan orang yang menerobos antrian tersebut. Rasa jengkel, kecewa, dan kesal juga akhirnya akan dirasakan individu dengan toleransi tinggi tersebut. Sehingga pada nantinya dia akan menyesal telah memberikan toleransi terhadap orang yang menerobos antriannya, atau bahkan pada akhirnya dia akan melakukan tindakan yang sama dengan asumsi bahwa melanggar lebih menguntungkan. Hal ini berhubungan dengan teori penyimpangan yang ada dalam sosiologi, yaitu salah satu motif individu melakukan penyimpangan ialah karena individu tersebut merasa bahwa menyimpang lebih menguntungkan.

Terlepas dari hal diatas, individu tersebut secara langsung telah menyalahi kepantingan orang-orang disekitarnya, dan behkan secara tidak langsung telah mengajak orang melakukan hal yang serupa dengan dirinya karena secara tidak langsung juga saat dia melakukan perbuatan tersebut dia seolah-olah berkata pada setiap orang, “tirulah aku, menyimpang lebih menguntungkan.

Singkatnya, budaya mengantri memang sangat baik untuk diwujudkan. Toleransi juga penting dalam menanggapi setiap penyimpangan yang ada, tapi jangan kemudian sikap toleran tersebut menjadikan kita menjadi seorang yang lembek dan akhirnya hanya memendam masalah didalam diri kita tanpa menyampaikannya dan bahkan akhirnya kita mengikuti jejaknya dan mulai menyimpang. Jika ada hal semacam itu lebih baik kita cepat menegur, tak peduli apakah dia pria, wanita, muda tua, kaya, miskin, karena segala perbedaan tak akan dibawa dalam sebuah kerumunan, apalagi itu termasuk dalam kerumunan yang tidak kekal atau bersifat sementara.

Hal tersebut memang menjadi kendala klasik dalam membudayakan budaya mengantri, tapi mau bagaimana lagi itulah masalah kita. Yang lebih penting lagi ialah daripada harus mengeluhkan kesulitan dan masalah dalam mengegakkan budaya mengantri lebih baik kita mulai mengingat urgensi dari budaya mengantri, arti penting dari budaya mengantri, serta manfaat yang diberikan oleh budaya mengantri pada kesejahteraan masyarakat dengan memulai untuk terus mengingatkan kepada lingkungan sekitar bagaimana mekanisme budaya mengantri bisa menolong kita.

Mulai mengeluh akan gelapnya hidup ini adalah perbuatan konyol, tapi mulailah mencari lilin untuk menerangi kehidupan adalah perbuatan yang cerdas. Ingat itu!

Add a comment

Related posts:

An introduction into my world

My name is Bianca. I’m almost 32. I have right hemiparesis cerebral palsy, Dyscalculia and myofascial pain syndrome among many other medical conditions. As a child, I had huge dreams for myself but…

Erc20 time locking explained

The address by which you deploy a contract now becomes a owner address,When you deploy a ERC20 contract you first transfer all of the total supply to owner address in my case it is total supply is…

I contratti per i tuoi clienti lo stampano su carta

Un contratto ti offre una solida base giuridica per la tua attività, e alcuni ti garantiscono che sarai pagato per il tuo lavoro senza che tu debba chiedere il pagamento in anticipo al cliente. In…